Buying A New Car

There are many things that you must consider when buying a new car. Most will have to do with the car itself such as what model to buy- the options you want to add- and the price of the car. However there is one thing that it always pays to check out first- and that is- who are you buying the car from.

CAR INSURANCE FOR LADY DRIVERS

Car insurance companies prefer lady drivers to their gentlemen counterparts because they are considered as much less risky drivers.It is not that the accident rates of ladies are low. They face as many accidents as males do

AUTO LOAN NEW CAR

Is it time to get a new car? Do you want to purchase a new car to replace your current worn down vehicle? If yes is your answer- then you might want to think about your purchase and getting a loan for your new investment

CAR INSURANCE

America has become a culture of cars-SUV's- minivans and sports coupes. With all this traveling in and out- back and forth around the maze that is the United States infrastructure

NEW CAR LEASING TIPS

If you do have an accident with the outside or the inside of the car - you may have to pay for the cost. You will also only be allowed to put on so many miles in your lease period. This is hard for many people that do drive a lot

Minggu, 20 November 2011

PENGANTAR ILMU GEODESI

1.1 Pengertian Geodesi

Geodesy is the science of measuring and portraying the earth’s surface (Helmert, 1880). Geodesy is the discipline that deal with the measurement and representation of the earth, incuding its gravity field, in a three-dimentional time varying space (Associate Committee On Geodesy and Geopysics, 1973)

Menurut kedua definisi diatas, secara harfiah, menurut Helmert, Geodesi diartikan sebagai pengetahuan tentang pengukuran dan penjelasan serta penggambaran tentang permukaan bumi. Sedangkan menurut Komisi Asossiasi Geodesi dan Geofisik adalah disiplin ilmu yang membahas tentang pengukuran dan reprentasi dari bumi, mencakup medan gravitasinya dalam tiga dimensi beserta variasi waktu.

Ilmu –ilmu yang mendukung Geodesi, menurut Vanicek (1982) adalah :

1. Ilmu yang utama meliputi :

Matematika
Fisika
Komputer
2. Ilmu lainnya adalah :

Hidrografi
Geografi
Ekologi
Proyek Keteknikan
Manajemen kota
Batas wilayah
Manajemen Lingkungan
Astronomi
Pengetahuan Amosfir
Geologi
Geofisik
Oseanografi
Pengetahuan Spasial
Apabila disiplin Geodesi diibaratkan sebagai pohon, maka yang menjadi akar adalah 3 (tiga) ilmu utamaya yaitu Matematia, Fisika dan Komputer. Sebagai akar, ilmu tersebut harus dikuasai dengan baik.

Muara dari Geodesi adalah pada pemetaan (mapping). Peta yang dimaksud disini bukan hanya sekedar gambar mati saja, melainkan dapat digunakan untuk membentuk sistem informasi geografis (SIG), misalnya. Jadi pengertian peta akan lebih luas, bukan sekedar gambar saja.
Adapun tujuan Geodesi pada garis besarnya ada 2 (dua) yaitu :a. Ilmu Murni Geodesi (Geodesy Science)b. Segi Praktis (Mapping ~ Pemetaan) Geodesy Science mempelajari bentuk dan besarnya bumi, ukuran bumi, pergerakan kutub dan sejenisnya. Sedangkan Mapping lebih bergerak pada bidang praktis atau keteknikan (engineering), misalnya penentuan posisi kapal di laut, pembangunan pelabuhan, staking out jalan (jalan raya, jalan kereta api, saluran irigasi dan sebagainya), uit zet bangunan, pengkaplingan dan sebagainya.Seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, maka dalam perjalanannya Geodesi berinteraksi dengan ilmu lain dan berkembang, artinya tidak hanya pada pengukuran bentuk dan besar bumi, pemetaan dan sejenisnya, tetapi berkembang ke keruangan (spasial). Perkembangan tersebut adalah menuju ke Geomatika.
1.2 Perkembangan Ilmu Geodesi Ke Geomatika

Perkembangan ilmu Geodesi pada saat ini mengarah ke Geomatika. Berikut ini akan dijelaskan sekilas tentang Geomatika.

Geomatics is a term used to describe the science and technology of dealing with earth measurement data. Its includes collection, sorting, management, planning and design, storage, and presentation. It has application in all disciplines and professions that use earth-related spasial data ( Kavanagh, 2003 )
Some examples of these disciplines and profession include planning, geography, geodesy, infra structure engineering, agriculture, natural resources, environment, land devision and regristrasion, project engineering, and mapping.
Menurut Kavanagh, Geomatik jauh lebih luas dbanding dengan Geodesi, karena salah satu aplikasi dari Geomatika adalah Geodesi. Beberapa negara sudah menggunakan istilah Geomatika untuk mengganti Geodesi, misalnya Australia, Kanada, Malaysia dan sebagainya. Sedangkan negara Belanda masih menggunakan Geodesi. Untuk di Indonesia, beberapa Perguruan Tinggi sudah mulai transisi menggunakan Geomatika, misalnya Unversitas Gajah Mada Jogjakarta dan ITS Surabaya.

Dalam Geomatika, sebagai pusat tetap menggunakan komputer, lalu didukung adanya beberpa aplikasi untuk Penginderaan Jauh (Remote Sensing), Field Survey, Digital data, Electronic Data dan sebagainya.

1.3 Peta

Peta yang sekarang sering kita lihat dan jumpai baik di toko buku, di Instansi, Perguruan Tinggi dan sebagainya pada saat ini umumnya penampilannya relatip menarik. Apabila ditengok kebelakang, keberadaan peta pada zaman dahulu tidaklah sebaik saat ini dari segi penampilan, hal ini karena keterbatasan peralatan maupun perlengkapan yang ada pada saat itu. Akan tetapi tentang bentuk dan ketelitiannya apakah sejelek yang diperkirakan? Jawabannya sangat relatif, artinya bergantung pada peta zaman sekarang yang akan dibandingkan dengan peta pada zaman dahulu, karena dapat saja peta saat ini dibuat asal jadi, lalu dihiasi dengan warna-warni supaya terlihat menarik (tetapi ketelitian geometris maupun koordinatnya sangat kecil).

1.3.1 Pengertian dan Fungsi Peta

Bermula dari ketersediaan peta, selanjutnya proses perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan fisik (terutama) dapat berjalan dengan baik. Peta yang beredar di masyarakat cukup banyak ragamnya, tetapi belum tentu peta yang didapatkan sesuai dengan apa yang diinginkan. Misalnya saja pengguna peta ingin merencanakan suatu tempat untuk rencana pengolahan limbah industri serta lokasi pembuangannya. Untuk keperluan tersebut didapatkan peta topografi dengan skala 1 : 50.000. Pertanyaannya apakah dengan peta tersebut sudah cukup? ataukah masih membutuhkan peta lain yang lebih mengenai sasaran dalam arti lebih besar skalanya, lebih banyak dan detail tampilan obyek-obyeknya dan sebagainya.

Sebelum membahas lebih jauh tentang peta, maka apa yang dimaksud dengan peta? Apa fungsi dan kegunaan peta? Peta merupakan sumber informasi. Sehingga dengan adanya peta seharusnya orang menjadi mengerti atau lebih mengerti dari sebelum mendapatkan peta, tetapi kalau dengan keberadaan peta malah membuat orang menjadi tidak mengerti dan bingung, maka peta tersebut dapat dikatakan peta yang tidak atau kurang baik. Kurang baik disini diartikan sebagai kurang komunikatif, kurang teliti, kurang penjelasan dan sejenisnya.
Fungsi peta secara umum dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian utama yaitu memperlihatkan posisi (baik posisi horisontal maupun posisi vertikal dari suatu tempat), memperlihatkan ukuran, memperlihatkan bentuk dan menghimpun dan menseleksi. Sedangkan kegunaan peta antara lain untuk perencanaan peletakan bangunan-bangunan fisik (jalan, gedung, jembatan, dam, pelabuhan), perencanaan peletakan mesin-mesin berat, perencanaan pematokan (staking out) yaitu merealisasikan gambar di peta untuk diukur di lapangan, hitungan volume dan luas, perencanaan tata ruang (RTRW, RDTRK, RTRK) dll.
1.3.2 Penggolongan Peta

Secara garis besar, peta dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan :

A. sifat

Berdasarkan sifatnya, peta dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:

Peta topografi

Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara tertentu dan skala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan manusia saja atau keduanya. Contoh unsur-unsur alam adalah gunung, sungai, danau, laut, vegetasi dan sebagainya. Sedangkan contoh unsur-unsur buatan manusia adalah rumah, jembatan, gardu listrik, gudang, pelabuhan dan sebagainya.

Peta tematik

Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat atau menonjolkan tema (unsur) tertentu. Walaupun temanya tertentu, tetapi sering peta tersebut membutuhkan “tempat” untuk wadah peta ini yaitu peta topografi. Oleh karena itu terkadang dalam peta tematik masih ada beberapa unsur pada peta topografi yang ikut pada lembar peta tersebut.

Contoh peta tematik:

peta jaringan (jaringan pipa air minum, peta jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, jaringan irigasi dll)
peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model / Digital Elevation Model)
peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan, kebun, ladang
peta penyebaran penduduk
peta batas administrasi, dll.
B. Macam

Berdasarkan macamnya, peta dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :

Peta garis

Peta garis didapat dari survei lapangan yaitu pengukuran di lapangan yang selanjutnya dihitung dan terakhir disajikan dalam bentuk plotting pada kertas, kalkir ataupun pada drafting film. Ada pula peta garis yang didapat dari foto udara yang diproses dengan cara mengeplotkan hasil foto tersebut sedemikian rupa sehingga tergambar menjadi peta garis.

Peta foto

Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu. Sebagai gambaran pada foto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan foto miring sekali. Yang dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan objeknya sumbu kamera udara sejajar dengan arah gravitasi( tolerensi <3o), sedangkan yang disebut dengan foto miring sekali apabila pada foto tersebut horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara kedua jenis foto tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf, 1974).

C. Skala

Pembagian peta berdasarkan skalanya masih belum ada kesepakatan antara ahli. Salah satu pendapat yang membagi peta berdasarkan skalanya, peta tersebut dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu

Skala besar

Peta dikatakan skala besar jika bilangan skalanya kurang dari atau sama dengan 10000 atau skala 1 : 10000

Skala sedang

Peta dikatakan skala sedang jika bilangan skalanya lebih dari 10000 sampai dengan kurang dari atau sama dengan 100000 atau skalanya antara 1 : 10000 > skala sedang 1 : 100000

Skala Kecil

Peta dikatakan skala kecil jika bilangan skalanya lebih besar dari 100000 atau skalanya < 1 : 100000

1.3.3 Desain dan Tata Letak Peta

Desain peta memegang peranan penting dalam hal menciptakan peta yang menarik. Peta yang indah, menarik, warna-warni yang bagus perlu diperhatikan apakah peta tersebut memang baik secara geometris maupun kartografis. Kalau tidak, maka peta tersebut hanya merupakan “hiasan” saja tanpa memberi arti posisi dan informasi yang benar. Jadi peta yang baik haruslah mencakup kebenaran dari segi geometris dan kartografis dan ditunjang adanya desain dan penampilan yang menarik. Untuk menghasilkan peta yang semacam ini barangkali relatif mahal dari segi biaya. Misalnya dengan adanya kombinasi warna, tentunya akan lebih mahal dibanding dengan peta “hitam-putih”.

1.3.4 Pertimbangan Dalam Mendesain Peta

Ada beberapa pertimbangan dalam mendesain peta, pertimbangan tersebut meliputi maksud dan tujuan peta, skala peta, penyajian symbol, proyeksi peta, warna yang digunakan, jenis dan ukuran huruf dan angka serta tata letak informasi tepi. Oleh karena itu banyak sekali peta yang beredar di masyarakat dengan berbagai bentuk, simbol, warna dan lain sebagainya. Hal ini sah-sah saja asal sesuai dengan kaidah kartografi yang berlaku yaitu bahwa peta merupakan sumber informasi yang harus dapat membuat jelas bagi penggunanya, kebenaran geometris dan penyajian yang menarik.

1.3.5 Tata Letak Informasi

Pada PetaSetiap lembar peta yang disebut juga dengan blad peta, berisi beberapa informasi yang menerangkan tentang peta itu sendiri serta bagian-bagian atau tata letak dari informasi yang menerangkan isi peta tersebut. Umumnya tata letak informasi pada peta meliputi :

muka peta : tempat dimana seluruh gambar (yang dipetakan)
informasi batas : berada di daerah batas yang mencakup grid, graticule dan arah/tujuan
informasi tepi : mencakup skala (grafis, numeris), dasar tinggi, arah orientasi, nomor peta, lembar peta, jenis proyeksi, sejarah peta, referensi yang digunakan, sistem satuan yang digunakan garis batas dan garis tepi

Sabtu, 19 November 2011

TEKNIK PETA KOMPAS ,Azimuth dan Back Azimuth,Resection,Intersection,Koreksi sudut

TAK AKAN LUPUT DARI PETA DAN KOMPAS JIKA ANDA BERADA DI SUATU TEMPAT

1. Teknik Peta KompasOrientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis menyamakan utara peta dengan utara magnetis). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bikit, sungai, atau tanda-tanda medan lainnya, atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambar kontur yang ada dipeta, untuk keperluan praktis, utara magnetis dianggap sejajar dengan utara sebenarnya, tanpa memperlitungkan adanya deklinasi. Langkah-langkah orientasi peta :

a) Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok;
b) Letakkan peta pada bidang datar;
c) Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara magnetis/utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi.
d) Cari tanda-tanda medan yang
paling menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta, lakukan untuk beberapa tanda medan.
e) Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-ingat tanda medan
yang khas dari setiap tanda medan.

2. Azimuth dan Back Azimuth

Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam. Ada tiga macam azimuth yaitu :
a) Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik sasaran;
b) Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran;
c) Azimuth Peta,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran.

back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth. Cara menghitungnya : bila sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth kurang dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth = 180 derajat maka back azimuthnya adalah 0 derajat
atau 360 derajat.

3. Resection

Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik.
Langkah-langkah resection :
a) Lakukan orientasi peta;
b) Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah;
c) Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-tanda medan itu;
d) Bidik dengan kompas tanda-tanda
medan itu dari posisi kita,sudut bidikan dari kompas itu disebut azimuth;
e) pindahkan sudut bidikan yang didapat
ke peta, dan hitung sudut pelurusnya;
f) perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah
posisi kita di peta

4. Intersection

Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di pet dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection : a) lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita; b)bidik obyek
yang kita amati; c) pindahkan sudut yang kita dapat dipeta; d) bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut
di peta, lakukan langkah b dan c; e) perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi
obyek yang dimaksud.

5. Koreksi sudut

Pada pembahasan utara telah dijelaskan bahwa utara sebenarnya dan utara kompas berlainan. Hal ini sebetulnya
tidaklah begitu menjadi masalah penting jika selisih sudutnya sangat kecil, akan tetapi pada beberapa tempat,
selisih sudut/deklinasi sangat besar sehingga perlu dilakukan perhitungan koreksi sudut yang didapat dari
kompas(azimuth)yaitu :

A. Dari kompas (K) dipindahkan ke peta (P): P= K +/- (DM +/- VM)

B. Dari peta( P) dipindahkan ke kompas (K): K= P +/- (DM +/- VM)

Keterangan:

Tanda +/- diluar kurung untuk DM (deklinasi magnetis/iktilaf magnetis)

= dari K ke P: DM ke timur tanda (+), DM ke barat tanda (-) = dari P ke K: DM ke timur tanda (-), DM ke barat
tanda (+)

Tanda +/- di dalam kurung untuk VM (variasi magnetis)

=tanda (+) untuk increase/naik; tanda (-) untuk decrease/turun.

Contoh Perhitungan:

Diketahui sudut kompas/azimuth 120 derajat, pada legenda peta tahun 1942 tersebut: DM 1 derajat 30 menit
ketimur, VM 2 menit increase, lalu berapa sudut yang akan kita pindahkan ke peta?

P= K=+/- (DM +/- VM) ingat! kompas ke peta, DM ke timur VM increase

besar VM sekarang (2002)= (2002-1942)x 2 menit

= 120 menit= 2 derajat (1 derajat=60 menit)

sudut P= 120 derajat + (1 menit 30 detik + 2 derajat)

= 123 derajat 30 menit, jadi sudut yang dibuat di peta adalah 123 1/2 derajat.
6. Analisa Perjalanan

Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kira-kira medan apa yang akan kita lalui,
dengan mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu di analisa adalah jarak, waktu dan tanda medan.

a. Jarak

Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta, yang perlu diperhatikan adalah jarak yang
sebenarnya yang kita tempuh bukanlah jarak horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan kondisi medan)
lintasan yang akan ditempuh dengan memproyeksikan lintasan, kemudian mengalihkannya dengan skala untuk
memperoleh jarak sebenarnya.

b. Waktu

Bila kita dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus memperkirakan berapa lama waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Tanda medan juga bisa untuk menganalisa perjalanan dan menjadi
pedoman dalam menempuh perjalanan.

c. Medan Tidak Sesuai Peta

Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan bahwa peta yang kita pegang salah. Memang banyak sungai-sungai
kecil yang tidak tergambarkan di peta, karena sungai tersebut kering ketika musim kemarau. Ada kampung yang
sudah berubah, jalan setapak yang hilang, dan banyak perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi.

Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi lapangan, baca kembali peta dengan lebih teliti,
lihat tahun keluaran peta, karena semakin lama peta tersebut maka banyak sekali perubahan yang terdapat pada
peta tersebut. Jangan hanya terpaku pada satu gejala yang tidak ada di peta sehingga hal-hal yang yang dapat
dianalisa akan terlupakan. Kalau terlalu banyak hal yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda yang salah
(mengikuti punggungan yang salah, mengikuti sungai yang salah, atau salah dalam melakukan resection). Peta
1:50.000 atau 1:25.000 umumnya cukup teliti.

Teknik Dasar Navigasi Darat

PENDAHULUAN
Sebagai penggiat kegiatan alam bebas, pengetahuan tentang medan merupakan sebuah modal yang harus dimiliki. Pengetahuan penguasaan medan akan mempermudah kita untuk mencapai tujuan tertentu dan target tertentu dalam kegiatan alam bebas. Selain itu, penguasaan medan ini juga dapat berguna dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Untuk pelaksanaan tugas SAR, evakuasi, dll. Pengetahuan tentang medan ini antara lain meliputi survival, teknik hidup di alam bebas, dan navigasi darat. Selain mungkin ada bebarapa materi pendukung seperti perencanaan perjalanan, kesehatan perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan geologi, pengetahuan lingkungan, dll.




PENGERTIAN
Menurut penjelasan pada “Diktat Badan Diklat Wanadri”, navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta. Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.

PETA
Peta merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan navigasi darat adalah peta topografi atau peta kontur. Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.

Bagian-Bagian Peta

1. Judul Peta
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas tengah peta.

2. Nomor Peta
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.

3. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 6 angka.

4. Kontur
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :
a. Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya)
b. Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur lebih tinggi, kecuali untuk medan khusus seperti kawah
c. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
d. Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya berubah-ubah
e. Daerah datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki kontur yang rapat
f. Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf “U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
g. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan menjorok ke puncak

6. Skala Peta
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan.
Contoh :
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya

7. Tahun Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada peta tersebut semakin akurat

8. Legenda Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll

KOMPAS
Merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan kompas orienteering.



MENGENAL TANDA MEDAN
Kemampuan mengenal tanda medan sangatlah mutlak untuk dikuasai jika kita hendak melakukan navigasi darat. Tanda-tanda medan dapat dijadikan acuan untuk penentuan lokasi dan pengenalan medan supaya arah perjalanan tidak melenceng hingga terjadi hal-hal buruk seperti tersesat. Tanda-tanda medan dapat dikenali dari bentang alam yang ada di sekitar, misalnya punggungan, puncak bukit, jalan setapak, jalan raya, sungai, tebing, muara, delta, anak sungai, pemukiman, daerah tertentu,

Pembentangan Kabel dan Penanaman Geophone

Pembentangan kabel adalah pekerjaan tahap pertama pada recording. Pembentangan kabel dilakukan oleh kru bentang. Satu kru bentang dapat membawa 8 roll kabel link dan 32 string geophone. Tugas kru bentang adalah menyambungkan kabel dan geophone dengan baik sesuai dengan lintasan dan tracenya. Satu orang kru bentang biasanya membawa satu roll kabel link atau dua string geophone.
Setelah pembantangan maka pekerjaan seklanjutnya adalah penanaman geophone yang dilakuakann oleh kru rojok. Peralatan yang dibutuhkan antara lain adalah super planter untuk membuat lubang tempat geophone akan ditanam, planting hole untuk menanamkan geophone, dan tali chaining untuk mengukur jarak antar geophone agar sesuai dengan parameter yang telah ditentukan.

Penanaman Geophone (Rojok)

Hal yang harus diperhatikan pada penanaman geophone adalah:
- Kedalaman geophone harus tepat, tidak terlalu dangkal dan tidak terlalu jauh, yaitu geophone tertanam pada koplingnya sehingga geophone dapat menerima siyal getaran seismik dengan baik.
- Posisi geophone harus tegak agar geophone dapat menerima gelombang seismik dengan maksimal.
- Penanaman geophone harus hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan.
- Tidaklah bagus apabila geophone yang ditanam mengenai agar, karena dapat menimbulkan noise apabila pohon akar tersebut bergoyang tertiup angin.

A. Jenis Bentangan

1. Bentangan Normal
Pada satu string geophone atau satu trace terdapat 18 buah geophone. Pada bentangan normal jarak antara geophone pertama dengan geophone ke-18 adalah:

JarakAntarTrace – JarakAntarTrace*JumlahGeophonePerTrace

Karena jarak antar trace adalah 30 m maka jarak antara geophone pertama dengan geophone ke-18 adalah 28,33 m, maka jarak antar geophone adalah 28,33m/(18-1) atau sama dengan 1.667 m.
Posisi bentangan geophone sejajar dengan lintasan sehingga semua geophone yang terbentang berada tepat dilintasan.

2. Bentangan Simetri
Apabila geophone tidak dapat dibentang normal maka alternatif pertama yang dilakukan adalah membentang geophone secara simetri. Pada prinsipnya membentang geophone secara simetri sama dengan membentang geophone secara normal, hanya saja jarak antar geophone yang diperkecil, tetapi jarak antar geophone yang satu dengan yang lainnnya harus sama.
Membentang geophone secara simetri dapat disebabkan karena trace berada di dekat jalan, sungai, kanal atau sebab-sebab yang lain yang dapat menyebabkan geophone tidak dapat dibentang secara normal.
Kekurangan bentangan simetri adalah menyebabkan geophone lebih sensitif terhadap noise dan lebih mudah mendeteksi ground roll dibandingkan apabila geophone dibentang secara normal.

3. Bentangan Group
Membentang geophone secara group adalah alternatif terakhir apabila goephone tidak dapat dibentang secara normal maupun simetri. Penyebab geophone dibentang secara group sama dengan halnya mengapa geophone dibentang secara simetri, yaitu diantaranya karena geophone berada di dekat jalan, sungai atau kanal dan lintasan juga berpotongan dengan jalan, sungai atau kanal tersebut.
Bentangan yang di group adalah yang paling sensitif terhadap noise dari luar dan ground roll karena jarak antar geophone yang berdekatan. Tetapi bentangan group juga lebih sensitif dalam menerima getaran seismik. Dalam monitor record dapat terlihat bahwa bentangan yang digroup akan menghasilkan amplitudo getaran yang lebih besar dan relatif lebih lama dalam mendeteksi getaran.
Parameter bentangan group adalah geophone ditanam secara melingkar dengan diameter lingkaran sebesar 1 m. Harus diatur sedemikian rupa agar jarak antar geophone sama besar.

B. River Crossing

River Crossing dilakukan apabila lintasan berpotongan dengan sungai yang cukup lebar sehingga kita tidak dapat menghubungkannya dengan menggunakan kabel link. Bisanya pada River Crossing terdapat trace yang mati karena trace tersebut berada di tengah-tengah sungai dan tidak memungkinkan untuk di kompensasi maupun di offside.
Pada River Crossing kita menggunakan kabel transverse yang panjangnya dapat mencapai 200 – 300 m. kabel tranverse tersebut menghubungkan antara dua Laux yang masing-masing berada di kedua sisi sungai yang saling berseberangan. Kabel transverse tersebut terhubung pada port transverse Laux, apabila kabel transverse tersebut terhubung dengan port Left Transverse pada salah satu Laux maka pada Laux yang satunya lagi harus terhubung pada port Right Transverse.
Hal yang sangat penting dan berbahaya pada pengerjaan River Crossing adalah pembentangan kabel transverse di sungai. Pembentangan kabel transverse adalah dengan menggunakan perahu kecil. Pada perahu tersebut telah dipasang sebuah roda besar untuk menggulung ataupun untuk mengulur kabel. Pada saat pengangkatan kabel seringkali terjadi kabel tersangkut di dasar sungai. Apabila hal ini terjadi maka hal yang terpaksa dilakukan adalah memotong kabel transverse tersebut.